Tuesday, October 26, 2010

KUMPULAN CATATAN FACEBOOK

Malamku hilang


Oleh Wawan NT 29 juli 2010 11:48

Sudah takdir manusia menjalani takdir sbg khalifah d muka bumi ini.berusaha hidup,bertahan dan mendapatkan kembali nikmatnya karunia sang pencipta.yg dulu pernah dirasakan adam dan hawa.
Diriku...
Aku jg manusia yg mencoba menjalani hidup sebagaimana yg dilakukan oleh manusia lain.bekerja,mencari rizki bwt diriku dan keluargaku.ku syukuri semua takdir dan nasibku,ku jalani dgn ikhlas.tp oleh kesalahan yg kulakukan dimasa lalu,aku harus melupakan matahari terbenam,melupakan nikmatnya memejamkan mata,merebahkan badan di dipan.bulan bagai matahari,kegelapan bagaikan tak pernah ada,malamku kemana?malamku hilang.
Semoga semua ini hanya mimpi yg akan hilang disaat aku terbangun lg.


Catatan ke 3 

Oleh Uni Weth 20 Oktober 2010 16:05

Ingin ku teriak
Agar ini semua bisa berakhir
Namun Q tak mampu
Masih kah akan terus Engkau beri kami seperti ini
Tak bisakah Q meminta agar sudahi derita ini
Q takuti hanyalah habisnya sabar ini
Dan kami tak bisa ìkhlas menerima ini
TUHAN,.


HIDUPKU 

Oleh Thina Oktaria 19 Oktober 2010 17:55

Aku tak selalu baik dan juga tak selalu benar, Sekali waktu aku begitu baik dan juga kadang sangat bodo. Aku hanya manusia biasa seperti yang lain, punya asa yang kadang-kadang tidak bisa diterima akal. Aku bersyukur bisa mengalami ini semua, perjalanan jiwa menemukan jati diri, aku senang bisa punya rasa syukur atas nikmat yng Tuhan berikan kepadaku. Aku sadari semakin aku bersyukur semakin banyak kebaikan yang kutemukan. Aku temukan, tidak semua mesti difikirkan secara logika, aku hanya bersyukur dan bermimpi setinggi langit… tanpa rasa takut, khawatir atau cemas. Kulakukan segala sesuatu dengan tulus menggunakan persaanku, kujalani cobaan dengan sabar dengan perasaanku, ku bersyukur yang semua terjadi membuat aku lebih kuat dan lebih dewasa.” Aku mencintai hidupku apa adanya”



ANU

Oleh Eggz Mati Membusuk 18 Oktober 2010  21:27

Anu bukan sebuah kata2 yg kotor,bukan pula sebuah umpatan.
Kenapa ANU harus di permasalahkan?
ANUmu bau?
Apakah yg sedang terlintas di pikiran anda?
Saya mau ANU?
Haruskah anda penasaran.?
Sehingga anda harus mengemis informasi tentang jalan pikiran saya?
Jika itu anda lakukan apakah yang harus saya lakukan.
Tertawakah?atau menjawab dgn kejujuran dan kepedulian atau malah bertingkah seperti raja?
Jika anda menuliskan ANU pada papan pengumuman,benarkah tindakan anda?
Atau jika saya menuliskan ANU di kepala presiden,itu sebuah penghinaankah? Di manakah tempat yang tepat untuk menuliskan kata ANU?!
Yang jelas bukan di otak manusia yang pandir.mungkin mereka akan memikirkanya 5 atau 20 menit atau malah berjam-jam juga berhari-hari.Konyol bukan?
Jika anda bercerita atau khotbah tentang perasaan anda,pedulikah mereka atau saya seperti ANU.
Anda bisa saja di hargai hanya karena ANU.
Tapi,anda harus membayar mahal untuk dihargai?
Relakah anda saya hargai 200000?
Bukan soal materi melainkan harga diri?
Dapatkah saya membeli harga diri anda dengan ANU?
Dengan ANU Saya dapat memuaskan Anda,bukan?
ANU. . . . . . .
. ..Bisakah anda mengisi kalimat yg rumpang tersebut?
Wkwkwkwkwkwkwk.
... Memikat orang lain mengikuti cara berpikir Anda.
Bisakah anda melakukanya.!
.jawab saja.
ANU..



Edcoustic - SHI


Oleh Fadhiyah Ashifa 17 Oktober 2010 18:21



sebiru hari ini
birunya bagai langit terang benderang
sebiru hari kita bersama disini

seindah hari ini
indahnya bak permadani taman surga
seindah hati kita walau kita kan berpisah

bukankah hati kita telah lama menyatu
dalam tali kisah persahabatan ilahi
pegang erat tangan kita terakhir kalinya
hapus air mata meski kita kan berpisah

selamat jalan teman tetaplah berjuang
semoga kita bertemu kembali
kenang masa indah kita sebiru hari ini




MARI KEMBALIKAN SENYUM ARLITA


Oleh Nurilah Chudori 15 Oktober 2010 09:28

Arlita, gadis cilik kelahiran Lampung Timur,26 Januari '99 kini tidak mau sekolah lagi lantaran dia minder dengan perutnya yang semakin membesar. Pembesaran perutnya adalah akibat dari pembesaran limpha karena terdapat penumpukan zat besi. Dokter sdh menyarankan agar Arlita segera dilakukan operasi pengangkatan limphanya. Kalau tidak, jantungnya bisa bocor terdesak limpha.
Orang tua Arlita, Sutejo dan Yuni ( Beralamat di Desa Giri Mulya RT 10 RW 05 kec. Giri Mulya - Bengkulu Utara ) bingung dan sedih. Mereka orang yang tidak mampu. Pekerjaan sehari-hari Sutejo adalah pengrajin kursi bambu dan pembuat dandang dari aluminium. Itupun kalau ada pesanan. Kalau tidak ada pesanan, berarti tidak ada penghasilan. Selagi ada penghasilan saja, urusan makan keluarga Sutejo kadang masih numpang dengan orang tua. Karena penghasilan dari usahanya banyak keluar untuk biaya kesehatan Arlita. Sejak umur 2 setengah tahun, Arlita sudah didiagnosa menderita Thalasaemia. Sel darah merahnya tidak bisa bertahan lama di tubuhnya sehingga hidupnya selalu tergantung dengan transfusi darah dari pendonor darah, seumur hidupnya. Dulu dianjurkan untuk transfusi 2 setengah bulan sekali. Tapi karena tersendatnya biaya, menyebabkan Arlita sering terlambat jadwal transfusi. Akibatnya kondisi Arlita makin menyedihkan, setahun belakangan ini dia harus menjalani transfusi 1 bulan sekali! Dan biaya untuk sekali transfusi sekitar 1,5 juta. Itupun sesudah mendapat fasilitas jamkesmas. Sewaktu Arlita masih sekolah, untuk keperluan sekolah seperti baju, tas, buku-buku, sepatu, Alhamdulillah banyak tetangga yang membantu.

Untuk itulah, saya mengajak kepada teman2, sanak saudara dan handai taulan semua untuk ikut peduli dengan membantu biaya operasi Arlita yang diperkirakan mencapai -+Rp 50juta. Bahkan bisa lebih dari itu. Karena ayah Arlita berencana membawa Arlita ke Rumah Sakit di Lampung, dekat dengan saudara- saudaranya.

Bagi yang berniat membantu Arlita bisa langsung transfer ke rekening BRI atas nama SUTEJO 5583-01-003110-53-4
Bagi yang sudah membantu, bisa mengkonfirmasi ke no HP Bapak SUTEJO 081367903807

Atas kebaikan teman-teman, saudara, yang berkenan mengulurkan bantuannya saya ucapkan terima kasih, semoga Alloh membalas kebaikan saudara dengan melipatgandakan semua yg disedekahkan.
Aamiin..
.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment