Saturday, November 6, 2010

FREQUENCY PARABOLA

PALAPA
TV ONE
Frek Transp: 3786
Simbol Rate: 5630
                 Pol: H
                 VIDEO: 0308
                 AUDIO: 0256

RCTI
Frek Transp: 3774
Simbol Rate: 6520
                 Pol: H
                 VIDEO: 1160
                 AUDIO: 1122
SCTV
Frek Transp: 3756
Simbol Rate: 6250
                 Pol: H
                 VIDEO: 2201
                 AUDIO: 2202
 METRO TV (Indonesia)
 Frek Transp: 4080
 Simbol Rate: 28125
                Pol: H
                VIDEO: 0519
                AUDIO: 0657
GLOBAL TV
Frek Transp: 3934
Simbol Rate: 6500
                 Pol: H
                 VIDEO: 0308
                 AUDIO: 0256
BALI TV
Frek Transp: 3926
Simbol Rate: 4208
                 Pol: H
                 VIDEO: 0033
                 AUDIO: 0036
INDOSIAR
Frek Transp: 4074
Simbol Rate: 6500
                 Pol: V
                 VIDEO: 1110
                 AUDIO: 1211
MNC TV
Frek Transp: 4184
Simbol Rate: 6700
                 Pol: V
                 VIDEO: 1110
                 AUDIO: 1211
TVRI Nasional
Frek Transp: 3765
Simbol Rate: 5555
                 Pol: H
                 VIDEO: 0033
                 AUDIO: 0036
Qur'an Takzkiah TV
Frek Transp: 4047
Simbol Rate: 1410
                 Pol: H
                 VIDEO: 0308
                 AUDIO: 0256
INDOSAT
Frek Transp: 4080
Simbol Rate: 28125
                 Pol: H
 LEJEL Home Shopping
 Frek Transp: 4080
 Simbol Rate: 28125
                Pol: H
                VIDEO: 0514
                AUDIO: 0652
 JAK TV
 Frek Transp: 4080
 Simbol Rate: 28125
                Pol: H
                VIDEO: 0512
                AUDIO: 0650
SPACE TOON
Frek Transp: 4080
Simbol Rate: 28125
               Pol: H
               VIDEO: 0515
               AUDIO: 0653
NHK World TV
Frek Transp: 4080
Simbol Rate: 28125
               Pol: H
               VIDEO: 0516
               AUDIO: 0654
AL-MANAR TV
Frek Transp: 4080
Simbol Rate: 28125
               Pol: H
               VIDEO: 0517
               AUDIO: 0655
U Chanel
Frek Transp: 4080
Simbol Rate: 28125
               Pol: H
               VIDEO: 0518
               AUDIO: 0656
LBS TV Movie
Frek Transp: 4080
Simbol Rate: 28125
               Pol: H
               VIDEO: 1802
               AUDIO: 1803
LBS TV Drama
Frek Transp: 4080
Simbol Rate: 28125
               Pol: H
               VIDEO: 1902
               AUDIO: 1903
HCBN
Frek Transp: 4190
Simbol Rate: 2040
               Pol: V
               VIDEO: 0308
               AUDIO: 0256
TELKOM 1 - 108.0°E
TRANS 7
Frek Transp: 3990
Simbol Rate: 6000
                 Pol: H
                 VIDEO: 0512
                 AUDIO: 0256
ANTV (Indonesia)
Frek Transp: 4014
Simbol Rate: 6000
                 Pol: H
                 VIDEO: 0257
                 AUDIO: 0258
RCTI Jawa Timur
Frek Transp: 4025
Simbol Rate: 3000
                 Pol: H
                 VIDEO: 1160
                 AUDIO: 1120
TRANS TV
Frek Transp: 4084
Simbol Rate: 6000
                 Pol: H
                 VIDEO: 0033
                 AUDIO: 0036
TELKOM VISION
Frek Transp: 3600 Pol: V
Frek Transp: 3620 Pol: H
                 Frek Transp: 3640 Pol: V
                 Simbol Rate: 28000
TVTL
Frek Transp: 3776
Simbol Rate: 4285
                 Pol: H
                 VIDEO: 0033
                 AUDIO: 0036
TVE (TV Edukasi 1)
Frek Transp: 3785
Simbol Rate: 4000
                 Pol: H
                 VIDEO: 0512
                 AUDIO: 0256
TVRI Nasional
Frek Transp: 4075
Simbol Rate: 6000
                 Pol: H
                 VIDEO: 0033
                 AUDIO: 0036
TVRI Kaltim
Frek Transp: 3793
Simbol Rate: 3000
                 Pol: H
                 VIDEO: 0308
                 AUDIO: 0256
TVRI Papua
Frek Transp: 3797
Simbol Rate: 3900
                 Pol: H
                 VIDEO: 0308
                 AUDIO: 0256
TVRI Kalteng
Frek Transp: 3802
Simbol Rate: 3000
                 Pol: H
                 VIDEO: 0033
                 AUDIO: 0036
TVRI KALBAR
Frek Transp: 3817
Simbol Rate: 3000
                 Pol: H
                 VIDEO:0033
                 AUDIO: 0036
TVRI Aceh
Frek Transp: 3813
Simbol Rate: 3000
                 Pol: H
                 VIDEO: 0033
                 AUDIO: 0036
TVE (TV Edukasi 2)
Frek Transp: 3807
Simbol Rate: 2900
                 Pol: H
                 VIDEO: 0308
                 AUDIO: 0256
KBS WORLD
Frek Transp: 3972
Simbol Rate: 2100
                 Pol: H
                 VIDEO: 0049
                 AUDIO: 0052
                 Tv Mandiri Papua
                 Frek Transp: 4092
                 Simbol Rate: 3570
                 Pol: H
                 VIDEO: 0512
                 AUDIO: 0256
                 JTV
                 Frek Transp: 4097
                 Simbol Rate: 3125
                 Pol: H
                 VIDEO: 5001
                 AUDIO: 0256
 SUMBER
SPONSOR

Jorge Lorenzo Luncurkan New Jupiter Z

Lorenzo sendiri sudah menjajal New Jupiter Z baru sebanyak dua lap di sirkuit Sentul.



VIVAnews - Peluncuran motor bebek Yamaha New Jupiter Z terbilang istimewa. Peluncuran jagoan baru Yamaha itu dihadiri oleh Jorge Lorenzo, andalan Yamaha MotoGP yang merupakan tandem dari Valentino Rossi.

Acara peluncuran ini dilakukan di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Senin, 30 November 2009.  Yamaha menggunakan Lorenzo sebagai ikon karena menilai sang pembalap asal Spanyol itu cocok dengan pasar Jupiter yang membidik anak muda.

Lorenzo sendiri sudah menjajal New Jupiter Z baru sebanyak dua lap di sirkuit Sentul, Bogor.

"Motor ini paling oke buat anak muda di Indonesia karena cukup agresif," kata Lorenzo.

Manajer Promosi Yamaha Indonesia Eko Prabowo menjelaskan pemilihan Lorenzo untuk mempromosikan New Jupiter Z bukan lantaran motor ini merupakan motor kelas dua seperti Lorenzo yang merupakan juniornya Valentino Rossi, sang juara dunia.

"Lorenzo kan lebih muda. Sama dengan karakter New Jupiter Z. Sedangkan Valentino Rossi sudah menjadi ikon dari Jupiter MX," kata Eko.
• VIVAnews

Wednesday, November 3, 2010

Heboh Bule Perancis, Bukti Kekuatan New Media

Setelah Shinta dan Jojo, Fransoa adalah bukti kekuatan new media. Fasih nyanyi Indonesia.



VIVAnews –Laki-laki itu bernama Francois. Lahir dan menetap di Perancis, tapi menghebohkan dunia jagat maya Indonesia. Heboh, karena dia menyanyikan lagu berbahasa Indonesia dengan kocak. Lagu itu diunggah ke dunia maya.

Video klip lagu berjudul “Kalau Saya Kaya” itu dicemplungkan ke laman video Youtube semenjak 20 September lalu. Tapi baru ramai dibicarakan di Twitter dan Facebook di Indonesia semenjak Minggu kemarin,10 Oktober 2010. Dan semenjak diunggah, sudah  lebih dari  23 ribu orang yang menontonnya.
Aransemen lagu itu jauh dari mengesankan. Liriknya juga sederhana.  Seorang pembaca VIVAnews menyebutkan aransemen lagu itu  malah mirip-mirip dengan lagu Dono, Kasino, Indro dalam berbagai film kocak tiga pelawak ini. Pembaca yang lain memuji. Meski aransemen lagu ini  hancur  habis, lucu dan sungguh menghibur.
Dalam video klip itu, Francois tidak tampil sendirian. Ada sejumlah penari latar. Rekaman video itu berpindah-pindah. Dari studio, dalam mobil di perjalanan,  hingga di sebuah pom bensin dengan tulisan Pertamina.
Lagu itu dinyanyikan dengan riang dan penuh percaya diri. Menggunakan bahasa Indonesia yang cukup baik oleh pria yang bernama panggung "Fransoa." Di Perancis, nama orang itu ditulis "Francois" - bila benar demikian nama aslinya. Mungkin, karena ingin menyesuaikan dengan lafal orang Indonesia, penyanyi itu mengubah penulisan namanya menjadi "Fransoa."

Kendati lirik dan aransemennya terdengar amatiran, lagu itu digarap cukup serius. Video klip "Kalau Saya Kaya" sudah dirilis secara tidak resmi dan rencananya bakal tampil di suatu stasiun televisi lokal.
Fransoa pun sudah memiliki laman pribadi yang tampilannya cukup menarik, fransoa.asia. Kabarnya situs itu dibikin guna mengantisipasi munculnya fans-fans yang penasaran dengan dirinya dan karya dia selanjutnya.     

Berdurasi lebih dari tiga menit, lirik "Kalau Saya Kaya" dibuat oleh istri Fransoa, Carolina Renou. Fransoa berani sesumbar lagunya itu akan berada di puncak tangga
musik Indonesia, namun “kalau berhasil dengan baik”.

Sejumlah orang di dunia maya, seperti Twitter dan Facebook, menyambut kehadiran video itu dengan sukaria. Dan adapula yang menyebut Fransoa ini sebagai  "Bule Gila,", lantaran yang kocak itu.

Pada laman pribadinya, Fransoa mengaku telah memiliki empat buah lagu. Album pertamanya akan  segera beredar. Video klik lagu itu, katanya, secara resmi juga akan beredar tahun depan.

Fransoa adalah pengusaha perhiasan dan aksesoris yang biasa bolak-balik dari negaranya, Perancis, ke Jakarta maupun Bali. Ayah dua anak ini mengkau sangat mencintai Indonesia dan penduduknya.
"Mereka inilah yang membukakannya kesempatan untuk menemukan motivasi dan inspirasi dalam merealisasikan talenta musikalnya," demikian tulis laman Fransoa. 

Dia menggeluti dunia musik sejak usia dini tetapi hanya sebagai kegemaran dan bukan profesi. Karena gemar Karaoke, pada suatu malam di Jakarta mereka akhirnya memutuskan bersama Carolina dan temannya Bruno (Boss dari SOPHIE PARIS) untuk menulis lagu-lagu bernuansa melodi tahun 60-an, khususnya seperti yang dinyanyikan oleh “Cloclo”Claude Francois, seorang penyanyi populer Perancis yang sangat digemari Fransoa semenjak  kecil.
Jika sukses,  maka Fransoa akan menambah bukti keampuhan new media.  Teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk mencari penghasilan, ketenaran dan bisa dipakai untuk menghimpun kekuatan. “Ke depan, apa yang menjadi  trending topic di dunia maya maka akan menjadi hangat di dunia nyata,” kata Heru Sutadi, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) kepada VIVAnews beberapa waktu lalu.
Shinta dan Jojo, dua gadis dari Bandung Jawa Barat, sudah membuktikan itu. Shinta dan Jojo, yang menyanyikan secara lipsync lagu keong racun, tiba-tiba terkenal melampaui penyanyi asli lagu itu. Rejekinya juga begitu. Sukses dengan keong racun, Shinta dan Jojo kemudian meluncurkan lagu baru, Tokek Belang.

Ada Bahasa Baru di Sumatera Barat

Seorang peneliti menemukan ada bahasa baru yang berkembang sejak 100 tahun lalu



VIVAnews - Selama ini, masyarakat mengenal hanya ada tiga bahasa di Sumatera Barat, yaitu Minangkabau, Mentawai, dan Mandailing. Namun seorang peneliti menemukan, ada bahasa keempat yang hidup di Sumatera Barat yang baru saja dilanda gempa dan tsunami itu.

Bahasa itu, oleh penemunya Elsa Putri Ermisah Syafril, disebut sebagai Bahasa Tansi. “Ke depan, melalui penelitian linguistik yang melihat latar belakang sejarah, sosial, dan budaya masyarakat pengguna, tidak tertutup kemungkinan khazanah bahasa yang ada ini akan kembali bertambah,” ujar Elsa saat mempertahankan disertasinya yang berjudul "Bahasa Tansi di Kota Sawahlunto" dalam ujian terbuka Program Doktor Ilmu-ilmu Humaniora (Linguistik) di Ruang Multimedia Gedung R.M. Margono Djojohadikusumo, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada.

Elsa mengatakan Bahasa Tansi merupakan satu bahasa kreol dengan latar belakang perburuhan dan berada di pedalaman. Temuan ini selain menjadikan Bahasa Tansi sebagai bahasa kreol pertama di Indonesia yang lahir dari latar belakang perburuhan dan berada di pedalaman, juga membuka katup kemungkinan bahwa bahasa kreol di Indonesia bagian barat tidak identik dengan latar belakang perniagaan dan berada di wilayah pesisiran.

“Bahasa Tansi merupakan bahasa kreol pertama di Indonesia yang lahir dengan latar belakang perburuhan dan berada di pedalaman,” katanya.

Bahasa Tansi, secara kualitatif (sejarah, sosial, dan budaya) adalah bahasa yang berasal dari kelompok sosial terbawah di dalam struktur sosial kolonial di Sawahlunto. Sementara secara teoretis, bahasa Tansi pada awalnya merupakan bahasa pigin karena bahasa tersebut polygenetic, berasal dari campuran (mixture) beberapa bahasa buruh tambang dari berbagai etnis, seperti Minangkabau, Jawa, Cina, Madura, Sunda, Bugis, Bali, dan Batak, dengan bahasa dasar bahasa Melayu, dan terdapat bahasa Belanda.

“Ini bisa dibuktikan dengan sejumlah contoh, seperti adanya penggunaan kata sapaan untuk orang yang lebih tua dari berbagai bahasa dalam Bahasa Tansi secara umum,” kata Elsa yang berdarah Minang itu dalam ujian disertasi pada Selasa 2 November 2010 itu.

Sejalan dengan perkembangan waktu, Bahasa Tansi di kota Sawahlunto terus digunakan selama lebih dari 100 tahun hingga keturunan berikutnya karena perkawinan campur antarketurunan buruh tambang sebagai bahasa ibu dalam masyarakat pengguna bahasa tertentu. Namun, penggunaan bahasa Tansi pada saat sekarang telah mengalami perubahan ke arah yang lebih standar (dekreolisasi) dengan sangat cepat, yang dibuktikan dengan perubahan struktur bahasa.

“Untuk membuktikan hal ini, saya menggabungkan metode penelitian gabungan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif, serta yang berkaitan dengan bidang kajian sosiolinguistik antropologis,” kata perempuan kelahiran Sawahlunto, 27 November 1977 ini.

Penelitian tersebut, menurut Elsa, secara khusus telah memunculkan kesadaran masyarakat Sawahlunto terhadap identitas mereka. Mereka terlibat aktif dan berpartisipasi untuk menemukan identitas tersebut, dan menemukan kenyataan bahwa mereka sebagai bagian masyarakat plural dan multietnis.

Nantinya, dengan disertasinya ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kota Sawahlunto. Pertama, bagaimana menyelamatkan eksistensi bahasa kreol (buruh) Tansi dari kepunahan yang disebabkan oleh proses dekreolisasi (perkembangan bahasa kreol ke arah bahasa yang lebih menempatkan Bahasa Tansi sebagai bahasa kedua bagi masyarakat penuturnya). Kedua, mengupayakan pemertahanan bahasa Tansi melalui kehadirannya dalam ragam tulis, seperti penulisan tonil dan naskah sejarah.

“Di samping itu, untuk melakukan penelitian lebih mendalam, khususnya tentang struktur bahasa kreol Tansi dengan melibatkan para linguis dan lembaga kebahasaan,” kata Elsa yang menyelesaikan studi S-1 di Universitas Andalas dan S-2 di Universitas Negeri Jakarta itu.

Di hadapan para penguji, yakni Dr. Ida Rochani Adi, S.U., Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A., Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo, Dr. Inyo Yos Fernandez, Dr. F.X. Nadar, M.A., serta Dr. Amir Ma’ruf, M.Hum. ini Elsa berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan.
• VIVAnews

Tuesday, November 2, 2010

FOTO LETUSAN GUNUNG BERAPI

Letusan gunung Piton de la Fournaise di kepulauan la RĂ©union, 5 April 2007. (Foto: AFP) 
GUNUNG TUNGURAHUA,EKUADOR
GUNUNG CHAITEN,CHILI
GUNUNG TAVURVUR,PAPUA NUGINI
Empat orang mengangkat tangan mereka saat menonton sebuah gunung

 berapi yang meletus di Jawa, Hindia Belanda, 1800-an atau 1900-an.

 (Foto: Arsip Hulton/ Getty Images) 


HASIL MENCURI DIDAERAH BENCANA

Beginilah nasib pencuri yg beraksi diperumahan lereng Merapi
Saat orang didera bencana, ada saja tangan-tangan kotor yang beraksi. Dua pencuri tertangkap warga saat beraksi di rumah kosong yang ditinggal mengungsi. Nasibnya, sudah bisa ditebak, dihakimi massa.

Massa yang marah sulit dihentikan keberingasannya. Mereka kesal dan murka karena ada saja yang orang tega menjarah harta benda milik orang yang terkena bencana.

Peristiwa itu terjadi di Desa Kepoharjo, Sleman, Yogyakarta, Senin (1/11/2010). Ia nyaris tewas, beruntung polisi menghentikan kemarahan warga. 



Warga menyeret salah satu dari dua pencuri yang tertangkap warga. Ia nyaris tewas hanya karena mencuri burung.

Warga mengikat salah satu dari dua pencuri itu dan membiarkannya menjadi tontonan.

Kemarahan warga tidak hanya diluapkan kepada sang pencuri, tetapi juga motor yang digunakannya

sumber:http://www.indojunkers.com/index.php/topic,1170.0.html

Monday, November 1, 2010

Teka-Teki Mesin Waktu Charlie Chaplin Terkuak

Wanita yang diduga menggunakan ponsel pada 1928 ternyata menggunakan piranti lain.

VIVAnews - Spekulasi tentang adanya mesin waktu yang tertangkap kamera pada acara premiere film Charlie Chaplin, akhirnya terpecahkan.
Perkiraan adanya mesin waktu pada rekaman video yang dibuat pada 1928 itu ternyata tidak terbukti.

Maraknya spekulasi adanya mesin waktu dipicu oleh rekaman yang mempertunjukka adanya seorang wanita yang dicurigai tengah menelepon seseorang melalui perangkat ponsel.

Wanita itu melintas di acara premiere film Charlie Chaplin "The Circus" di Manns Chinese Theatre, Hollywood, California, berjalan sembil menempelkan sesuatu pada telinganya.

Padahal pada 1928, telepon seluler belum ditemukan. Bahkan, perangkat telekomunikasi pertama 'Walkie-Talkie' Motorola baru dikembangkan sekitar tahun 1940-an, atau lebih dari satu dekade setelah film bisu Chaplin itu beredar.

Pembuat film asal Irlandia, George Clarke mengklaim bahwa wanita yang tertangkap basah oleh kamera adalah seorang time traveler, atau pengelana antar waktu yang menggunakan mesin waktu, yang tengah menggunakan ponsel modern.

Namun hal itu dibantah oleh seorang pakar sejarah. Kepada LiveScience, sejarawan Phillip Skroska mengatakan benda yang dikenakan wanita tersebut kemungkinan adalah sebuah alat bantu pendengaran. "Mesin pembantu pendengaran lawas memiliki bentuk yang tak musti panjang dan melingkar."

"Alat bantu dengar di zaman itu bentuknya bisa pendek dan kompak," kata pria yang berprofesi sebagai pengarsip pada Bernard Becker Medical Library of Washington University di St Louis itu.

Pada abad 19 alat semacam itu masih dibuat dalam jumlah yang banyak, dan terus hingga awal abad 20. "Dengan memperkirakan wanita ini berusia lebih dari 50 tahun, jadi sepertinya ia menggunakan alat bantu dengar model akhir abad 19," kata Skroska.

Penjelasan Skroska tersebut memang tidak terlalu menarik ketimbang spekulasi awal yang muncul. Namun, setidaknya penjelasannya bisa menjadi salah satu alternatif penjelasan yang sangat masuk akal.

Internet Hadir di Tempat Tertinggi di Dunia

Pendaki gunung Everest dapat menikmati akses internet setelah menuntaskan perjalanan.


Ncell, operator telekomunikasi Nepal yang merupakan anak perusahaan TeliaSonera, operator asal Swedia mengklaim bahwa mereka telah memasang hot spot wireless internet tertinggi di Dunia.


Berlokasi di puncak gunung Everest, yang berada di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut, hot spot tersebut memungkinkan pendaki gunung menikmati akses internet setelah menuntaskan perjalanan panjang mereka.

“Ini merupakan tonggak bersejarah bagi komunikasi mobile,” kata Lars Nyberg, Chief Executive Officer TeliaSonera, seperti dikutip dari DailyTech, 1 November 2010. “Kini untuk pertamakalinya internet kecepatan tinggi terjangkau berbasis 3G hadir di gunung tertinggi di Dunia,” ucapnya.

Sebagai informasi, sebelum ini, layanan telekomunikasi yang ada di gunung Everest hanyalah telekomunikasi berbasis satelit yang mahal. Salah satu penyedia layanannya adalah China Mobile yang memiliki BTS berbasis satelit di ketinggian 6.500 meter.

Layanan dari Ncell tersebut kemungkinan akan bermanfaat bagi para pendaki jika terjadi kecelakaan. Ncell menyebutkan, mereka telah memasang delapan BTS hingga di ketinggian 5.200 meter, di dekat desa Gorakshep. Empat dari delapan BTS tersebut menggunakan tenaga surya.

“Kami berhasil melakukan panggilan video dari base camp gunung Everest,” kata Pasi Koistinen, Chief Officer Ncell Nepal, pada kesempatan yang sama. “Jangkauan layanan akan mencapai hingga puncak gunung Everest,” Koistinen mengklaim.

Selain untuk para pendaki, layanan telekomunikasi ini juga sangat bernilai bagi warga setempat. Seperti diketahui, meski memiliki puncak gunung tertinggi yang menjadi pusat perhatian seluruh dunia, Nepal masuk di antara jajaran negara-negara termiskin.

Saat ini, infrastruktur telekomunikasi hanya mencakup sepertiga bagian dari negara dengan penduduk sebanyak 28 juta orang yang sebagian besarnya hidup pas-pasan.

Untuk itu, TeliaSonera berencana menanam investasi sebesar US$100 juta dengan target akan menyediakan jangkauan telekomunikasi hingga 90 persen di negara tersebut.

Bagi TeliaSonera, keberhasilan menghadirkan infrastruktur telekomunikasi di tempat tertinggi tersebut melengkapi sukses mereka memasang infrastruktur di tempat terendah. Beberapa waktu lalu, operator tersebut telah menghadirkan layanan 3G di sejumlah tambang di Eropa, yang posisinya berada di 1.400 meter di bawah permukaan laut. (umi)
• VIVAnews